PIPAS Lapas Banyuwangi Raih Juara Dalam Lomba Tari Tanduk Majeng

    PIPAS Lapas Banyuwangi Raih Juara Dalam Lomba Tari Tanduk Majeng
    Lomba tari Tanduk Majeng yang diselenggarakan oleh PIPAS Kanwil Kemenkumham Jatim

    BANYUWANGI – Prestasi membanggakan datang dari Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi yang berhasil meraih gelar juara satu pada lomba tari Tanduk Majeng yang diselenggarakan oleh PIPAS Kanwil Kemenkumham Jatim, Sabtu (9/12).

    Dalam pertemuan rutin PIPAS Jatim yang digelar di NK Cafe Malang itu, Lapas Banyuwangi tampil mewakili Korwil Jember.

    Penampilan memukau dari para penari yang terdiri dari gabungan antara pegawai dan istri dari pegawai Lapas Banyuwangi berhasil menghipnotis para juri dan mampu menjadi yang terbaik.

    Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono menyampaikan apresiasi terhadap capaian yang ditorehkan oleh ibu-ibu tersebut. Menurutnya, dengan latihan yang serius selama beberapa minggu terakhir mampu mematangkan gerakan tari yang dibawakan oleh PIPAS Lapas Banyuwangi.

    “Perjuangan ibu-ibu ini patut diapresiasi, dengan latihan yang  digelar hampir setiap hari dalam beberapa minggu terakhir dapat membuahkan hasil yang sangat membanggakan, ” ujar Agus.

    Ketua PIPAS Kanwil Kemenkumham Jatim, Herlina Asep Sutandar menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan upaya untuk menjalin keakraban dan silaturahmi kepada seluruh anggota.

    Pertemuan yang dirangkai dengan lomba tari Tandung Majeng yang merupakan tari dari Madura itu juga sebagai upaya untuk melestarikan budaya nasional.

    “Tari Tanduk Majeng yg berasal dari Madura ini memiliki keselarasan dengan tema Hari Ibu dan tugas sebagai pendamping setia suami, yaitu menggambarkan para wanita untuk menghibur suaminya yg sudah berjuang keras dalam bekerja, " jelasnya.

    Kakanwil Kemenkumham Jatim Heny Yuwono juga turut memberikan apresiasi terhadap kinerja seluruh panitia yang terlibat dalam kesuksesan pertemuam PIPAS tersebut.

    “Saya berharap kegiatan ini bukan hanya seromonial belaka, karenanya mari kita tingkatkan rasa kepedulian, empati, dan kebersamaan, sehingga kita dapat memberikan pengaruh positif bagi lingkungan di sekitar kita, ” tandasnya.

    banyuwangi
    Ade Agus K.

    Ade Agus K.

    Artikel Sebelumnya

    Jum’at Khidmat, Warga Binaan dari Tiga Agama...

    Artikel Berikutnya

    Perayaan Natal Telah Dekat, Warga Binaan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Abi Center: Sekolah Calon Ulama, Fokus dan Serius
    Tony Rosyid: Anies dan Pilgub DKI Jilid 2
    Saiful Chaniago: Muhammadiyah Sebagai Potret Pendidikan Indonesia
    Tony Rosyid: Tanpa Oposisi, Bagaimana Mungkin Ada Demokrasi?
    Nagari Pariangan, Indahnya Desaku

    Ikuti Kami